Hadirnya tokoh Ki Hajar Dewantara menjadi titik balik sistem pendidikan Indonesia yang tak hanya penting untuk kalangan elite, tetapi juga untuk seluruh rakyat.
Setelah kemerdekaan pun sistem pendidikan nasional selalu mengalami perkembangan bahkan pembangunan pendidikan di Indonesia menunjukkan hasil yang baik hingga tahun 2022. Hal tersebut menurut Bappenas ditandai dengan peningkatan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas dari 7,30 (2005) menjadi 9,08 (2022) serta peningkatan harapan lama sekolah dari 11,29 (2010) menjadi 13,10 (2022).
Hal tersebut tentunya tak luput dari pemanfaatan teknologi, seperti internet, e-learning, bahkan artificial intelligence (Al) dalam sistem pendidikan yang memungkinkan pembelajaran dari mana saja. Melalui pemanfaatan teknologi, penyelenggaraan pendidikan akan menjadi lebih efisien, efektif, transparan, dan ekonomis.
Selain itu juga, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Prof. Warsito mengungkapkan bahwa “Partisipasi dan pembangunan pendidikan menjadi bagian dalam menciptakan Indonesia berdaulat, maju, dan berkelanjutan yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.”
Maka dari itu, guna mencapai misi Indonesia Emas 2045 dalam bidang pendidikan dan mendukung transformasi teknologi pendidikan secara berkelanjutan, Indosat Ooredoo Hutchison Digital Camp akan mengadakan IDCamp Challenge: Transformasi Teknologi Pendidikan Indonesia Emas 2045.
Challenge ini adalah rangkaian dari program beasiswa IDCamp 2023. Program ini memberikan tantangan kepada seluruh talenta digital penerima beasiswa IDCamp 2023 untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam menciptakan sistem informasi yang dapat membantu transformasi teknologi pendidikan Indonesia.
Harapannya, dalam program IDCamp 2023 akan tercipta minimal 20 sistem informasi terbaik karya anak bangsa yang dapat dikembangkan lebih lanjut di masa depan guna mendukung transformasi pendidikan Indonesia yang lebih maju.
Ketentuan Utama
-
- Developer challenge ini terbuka untuk seluruh peserta beasiswa IDCamp 2023.
- Peserta boleh mengikuti challenge secara individu atau grup. Jika grup, harus bersama peserta lain yang juga mengikuti program beasiswa IDCamp 2023.
- Peserta harus membuat/mengembangkan sebuah produk digital.
- Produk digital yang dibuat tidak dibatasi platform (bisa dalam bentuk aplikasi mobile, web, ataupun teknologi lain).Teknologi untuk mengembangkan solusi digital juga tidak terbatas (bisa menggunakan framework atau studio code apa pun).
- Produk digital yang dikumpulkan harus berupa MVP (Minimum Viable Product).
- Peserta dilarang mengumpulkan aplikasi yang pernah dimenangkan dalam dicoding.com/challenges.
- Semua keputusan dan penilaian pemenang adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.
- Pertanyaan seputar challenge ini dapat ditanyakan di forum diskusi challenge.
Kriteria Penilaian
- Ide atau Inovasi dan Kebaruan : Bobot 20%
- Fitur Produk : Bobot 30%
- Manfaat untuk Pendidikan Indonesia : Bobot 25%
- Desain dan Kemudahan Penggunaan : Bobot 25%
- Diberikan tambahan nilai jika terdapat hal berikut.
- Produk digital yang dibuat dapat diakses secara publik (publish di Store untuk aplikasi mobile, website live untuk aplikasi website, dll.)
- Produk digital menggunakan data real-time/interaktif dan bukan data dummy atau local storage.
Hadiah Pemenang IDCamp Challenge 2023
- Sebanyak 20 produk terbaik akan mendapatkan hadiah masing-masing sebesar 2.000 Dicoding Points. Points yang didapat bisa digunakan untuk belajar di Dicoding Academy atau ditukar dengan hadiah di Dicoding Rewards.
Timeline Challenge
- Peluncuran IDCamp Challenge 2023 #2 : 2 Mei 2024
- Periode Pelaksanaan IDCamp Challenge 2023 #2 : 2 Mei–2 Juli 2024 (8 minggu)
- Penjurian IDCamp Challenge 2023 #2 : 3–9 Juli 2024
- Pengumuman Pemenang IDCamp Challenge 2023 #2 : 12 Juli 2024
Memiliki pertanyaan? Hubungi idcamp@dicoding.com