Muhammad Yusuf Aristyanto: Pengembangan Diri Tiada Henti sang Developer Muda

Muhammad Yusuf Aristyanto: Pengembangan Diri Tiada Henti sang Developer Muda

02 Mar 2022

Muhammad Yusuf Aristyanto: Pengembangan Diri Tiada Henti sang Developer Muda.

Cita-cita, semangat, dan keinginan untuk terus berkembang adalah tiga hal yang dianggap paling menggambarkan fase usia dua puluhan kebanyakan orang. Ketiga gambaran ini juga dimiliki oleh sang instruktur muda lulusan IDCamp, Muhammad Yusuf Aristyanto (22). Baru dua tahun Yusuf memasuki fase usia dua puluhan, tetapi pengalaman yang sudah ia peroleh sebagai seorang developer muda patut diperhitungkan. Seperti apa? Kita simak kisahnya berikut ini.

Mengajar adalah Memelihara Passion

Yusuf mengisi waktunya dengan mengerjakan beberapa tanggung jawab sekaligus. Lulusan Komputasi Statistik dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik BPS ini bekerja purnawaktu sebagai Pranata Komputer di Badan Pusat Statistik. Waktu luangnya ia dedikasikan untuk DQLab sebagai Technical Training Instructor serta di Data Bangalore sebagai Seasonal Data Consultant.

Memadatkan jadwal sehari-hari dengan mengajar di luar jam kerja adalah bagian dari usaha Yusuf untuk memelihara passion-nya. Komputer dan Matematika memang menjadi dua hal yang Yusuf cintai sejak SMA, tetapi ‘mengajar’ adalah ‘cinta ketiga’-nya selepas lulus kuliah.

Ketertarikan Yusuf untuk mengajar dimulai saat ia berada di tingkat empat saat berkuliah di STIS. Saat itu, Yusuf mulai membangun akun LinkedIn-nya. Penyuka mata kuliah kecerdasan buatan serta data mining ini kemudian memperoleh banyak koneksi baru. Kehadirannya di jagat maya mengantarkannya pada banyak kesempatan belajar teknologi secara online.

Setelah memperkaya diri dengan ilmu teknologi, Yusuf mulai menyelesaikan studinya, lalu berkarier di Badan Pusat Statistik. Sayangnya, kegiatan yang Yusuf lakukan secara purnawaku dirasa belum cukup untuk bisa menjaga ilmu yang ia peroleh agar ‘tidak ke mana-mana’. Yusuf khawatir jika ilmu yang sudah didapatkannya hilang karena jarang bahkan tidak pernah dimanfaatkan. Akhirnya, Yusuf memutuskan untuk mengajar.

“Saat mengajar, saya tidak hanya berbagi ilmu, saya juga ikut belajar di situ.”

Menyelesaikan Masalah dengan Pendekatan Programming

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Yusuf adalah seorang developer muda yang jatuh cinta pada laptop dan Matematika sejak SMA. Kedua hal ini melatarbelakangi pilihannya untuk melanjutkan studi di Komputasi Statistik STIS BPS, karena program studi satu ini menggabungkan prinsip pemrograman dengan ilmu statistik.

Selama berkuliah, Yusuf dituntut untuk bisa menghasilkan output berupa aplikasi Android atau desktop. Tantangan satu ini paling membekas untuk Yusuf. Ada sensasi kebahagiaan tersendiri saat program yang dibuat Yusuf dapat berfungsi dengan baik, mengingat ia paham betul proses yang terjadi di belakangnya.

Belajar pemrograman adalah sesuatu yang amat penting menurut Yusuf. Ia merasa bahwa saat ini, sudah banyak kegiatan sehari-hari yang disokong oleh pemrograman dan kemajuan teknologi. Malah, proses belajarnya dalam memahami pemrograman diserapnya dan ia aplikasikan langsung ke kehidupan sehari-hari yang tak ada kaitannya dengan pemrograman itu sendiri.

“Ilmu programming seolah melingkupi kehidupan saya. Saat belajar pemrograman, kita akan dihadapkan dengan suatu masalah. Setelahnya, kita perlu menyusun kerangka penyelesaiannya, menyusun logika yang dipakai, lalu masalah tersebut bisa diselesaikan dengan bahasa pemrograman yang kita pakai. Pendekatan ini juga saya pakai untuk menyelesaikan berbagai masalah sehari-hari yang saya hadapi.”

Memperkaya Portofolio dan Sertifikasi dengan IDCamp

Lantas IDCamp menjadi bagian penting dari perjalanan belajar Yusuf. Awalnya ia tersadar bahwa akun LinkedIn-nya masih belum terisi penuh. Matanya pun tertuju pada bagian sertifikasi dan portofolio. Ia memutar otak, memikirkan bagaimana caranya mengisi bagian satu itu.

Akhirnya, pelan-pelan, Yusuf mengisi bagian-bagian kosong pada akun LinkedIn-nya dengan pengalaman belajar yang ia peroleh. Sampai pada suatu waktu, Yusuf menemukan IDCamp dan melihatnya sebagai sesuatu yang lain.

Di mata Yusuf, IDCamp adalah program pembelajaran yang istimewa. Biasanya, Yusuf kesulitan untuk menemukan pembelajaran Machine Learning yang ia inginkan. Kebanyakan materi yang Yusuf butuhkan berada di paper berbahasa Inggris yang tentu memberikan kendala tersendiri bagi Yusuf. Namun, kesempatan yang IDCamp sediakan untuk mendalami Machine Learning secara gratis menjadi sebuah peluang emas baginya.

Yusuf yang suka tantangan dan senang berkompetisi segera meraih peluang tersebut. Developer yang memiliki passion untuk big data ini melihat IDCamp sebagai kesempatannya untuk menyempurnakan portofolio yang ia punya. Selain itu, IDCamp pun memiliki peminat yang sangat banyak dan memberikan kelas programming secara cuma-cuma. Padahal Yusuf tahu, kegiatan pembelajaran seperti ini memiliki tarif yang cukup mahal. Oleh karena itu, Yusuf merasa bahwa IDCamp adalah hadiah yang tak boleh ia sia-siakan.

Menyedot Perhatian dengan Kemampuan yang Berhasil Dikumpulkan

IDCamp membantu Yusuf untuk berjalan lebih jauh bersama ilmu Machine Learning-nya. Bersama program beasiswa ini, Yusuf dapat menyelesaikan kelas hingga ke tingkat mahir. Selain itu, yang mengesankan bagi Yusuf adalah portofolionya bisa ia tunjukkan ke banyak orang, khususnya para profesional di bidang Human Resources (HR). Bahkan, Yusuf mengaku pembelajaran di IDCamp juga membantu penyelesaian skripsinya.

“Dengan mengikuti IDCamp, saya jadi bisa memanfaatkan ilmu saya untuk mengajar banyak orang. Koneksi saya pun semakin bertambah. Saya jadi lebih banyak dilihat orang karena sudah punya banyak skill.”

Tidak hanya dari segi passion yang Yusuf tekuni secara paruh waktu, IDCamp pun dirasa amat membantu pekerjaan purnawaktu Yusuf. Salah satunya adalah dari segi konseptual. Proses pembelajaran yang berlangsung dalam bahasa Indonesia serta penyajiannya yang sederhana membuat Yusuf mudah mengerti materi yang diajarkan. Padahal Yusuf tahu, materi kursus Machine Learning seharusnya cukup sulit untuk dipahami.

Oleh karenanya, melihat proses pembelajaran di IDCamp membuahkan hasil yang baik bagi performa kerjanya, Yusuf amat merekomendasikan para calon talenta digital masa depan untuk ikut serta. Ia menyampaikan bahwa jarang sekali ditemukan program pembelajaran teknologi dengan materi yang padat, lengkap, tetapi disajikan dalam bahasa Indonesia, dengan berbagai studi kasus yang membuat proses belajar jadi makin berkesan.

“Meski mungkin ada program yang seperti IDCamp, pasti ada biaya mahal yang harus dibayar, tidak gratis seperti IDCamp dengan materi yang sangat bernilai. Oleh karenanya, IDCamp cocok untuk orang-orang dengan semangat belajar tinggi, tetapi memiliki keterbatasan biaya.” 

Miliki semangat tinggi untuk terus mengembangkan diri selagi muda. Buat ilmu yang kamu peroleh semakin bermanfaat dengan berdedikasi di bidang edukasi seperti Yusuf!

Muhammad Yusuf Aristyanto: Pengembangan Diri Tiada Henti sang Developer Muda.

——

Simak kisah sukses Developer muda lulusan program IDCamp lainnya di artikel berikut ini:

  1. 3 Tips Talenta Digital Indonesia Go International
  2. 3 Manfaat Belajar Programming sejak Dini
  3. Dari Pesertaa Dicoding Academy menjadi Dicoding Reviewer
  4. Achmad Ichsan : “Developer Sejati Harus Bermimpi Tinggi”