Cerita Rifky Bujana Bisri, Lulusan IDCamp Machine Learning
“Sebuah mimpi dapat menjadi tujuan ketika kita bertindak untuk mencapainya.”
(Bo Bennet, CEO eBookIt.com)
Saat kita punya mimpi yang ingin dicapai suatu hari nanti, idealnya, hal-hal yang kita lakukan setiap hari harus dapat mengantarkan kita selangkah lebih dekat dengan tujuan tersebut. Rifky Bujana Bisri (18) memiliki pemikiran yang sama. Meski masih terbilang muda, Rifky berusaha menghidupkan mimpinya dengan membuat kemajuan baik sebanyak satu persen setiap hari.
Rifky sudah bisa membayangkan mimpi seperti apa yang ingin ia raih. Di masa depan, ia ingin jadi seorang peneliti bidang komputer yang dapat menebarkan manfaat bagi kehidupan banyak orang. Oleh karenanya, langkahnya itu ia mulai dengan mempelajari kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) secara mandiri.
Merasa belajar secara autodidak tidaklah cukup, Rifky berkenalan dengan program beasiswa Machine Learning yang dipersembahkan oleh IDCamp pada tahun 2021. Sejak saat itu, kemajuan belajar Rifky berkembang pesat. Ia tidak hanya berprestasi dalam sebuah kompetisi penelitian, tetapi juga berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan studi S1 ke Kanada.
Kenal Dunia Teknologi tanpa Laptop
Rifky adalah lulusan SMAN 28 Jakarta yang punya minat di bidang teknologi sejak kecil. Namun, kegemarannya itu tidak dimulai dari hobi mengotak-atik laptop atau komputer, karena ia sendiri tidak punya. Justru, Rifky kecil hanyalah seorang anak biasa yang senang bermain gim.
Keseruan yang Rifky dapatkan dari bermain gim menumbuhkan rasa penasarannya. Punya hobi membaca membuat Rifky menambah daftar bacaannya dengan buku-buku mengenai game engine. Saat menyerap wawasan tentang game engine, Rifky belum tahu apa-apa tentang programming.
Jalan Rifky untuk memiliki laptop terbuka saat kakaknya akan menghadapi Ujian Nasional. Saat itu, kebijakan pengerjaan soal UN melalui komputer baru saja dicanangkan. Oleh karenanya, mau tidak mau, laptop harus tersedia untuk keperluan ujian kakak Rifky kelak.
Setelah sang kakak dibelikan laptop, tanpa ragu, Rifky meminjam perangkat keras tersebut. Ia berselancar di internet untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang game engine. Selain itu, bersama laptopnya, Rifky bisa mengunduh berbagai materi pembelajaran, melakukan eksplorasi di dunia pengembangan gim, dan mengenal bahasa pemrograman C#.
Setelah menyentuh dunia pemrograman, Rifky membandingkannya dengan dunia gim. Ia merasa bahwa dunia pemrograman jauh menarik karena menyuguhkan banyak hal baru yang menyenangkan untuk dieksplor. Ketertarikan Rifky ini kemudian mengantarkannya pada bidang AI yang nantinya akan ia dalami.
IDCamp Perkaya Wawasan tentang Machine Learning
Untuk menambah wawasannya tentang dunia pemrograman dan AI, Rifky belajar secara otodidak. Ia banyak menyerap informasi tentang teknologi ini melalui internet, hingga suatu hari, ia menemukan penawaran beasiswa yang dipersembahkan oleh IDCamp tahun 2021 lalu untuk belajar machine learning di Dicoding. Merasa bahwa ada banyak konsep yang ia lewatkan saat belajar mandiri, Rifky tertarik untuk mendaftar.
Hal lain yang mendorong Rifky ikut serta adalah ia merasa biaya yang harus dikeluarkan untuk belajar machine learning di tempat lain cukup mahal. Sedangkan, IDCamp memberikan Rifky kesempatan untuk mendalami teknologi pembelajaran mesin secara gratis. Ia juga merasa bahwa IDCamp bisa memberikannya banyak ilmu yang belum pernah dijangkaunya selama belajar sendiri. Untuk itu, Rifky segera mendaftarkan dirinya dan berhasil diterima.
“Pengalamanku belajar di IDCamp sangat seru. Pertama, karena aku dasarnya suka baca, materi bacaan yang dikasih bikin aku nyaman belajar. Kedua, materi videonya informatif dan mudah dimengerti. Ketiga, IDCamp ngelatih aku buat disiplin nyelesein course tepat pada waktunya.” ujar Rifky.
Selain itu, Rifky mengaku bahwa standar tinggi yang diterapkan oleh IDCamp membuatnya bisa banyak belajar dari eror yang ditemuinya. Ia jadi memiliki dasar ilmu yang lebih kuat serta tahu bagaimana caranya membuat sebuah proyek machine learning berkualitas baik. Hal lain yang menurut Rifky cukup seru adalah tantangan dan kuis yang ada di akhir kelas. Ini bisa membantu Rifky menguatkan materi yang sudah dipelajari.
Ketekunan Rifky dalam menempuh 126 jam belajar Machine Learning mengantarkannya untuk lulus dari program beasiswa IDCamp. Berangkat dari kelas Dasar Visualisasi Data dan berhasil menyelesaikan 6 kelas lainnya di Dicoding, perjalanan belajar Rifky selesai bersama kelas Machine Learning Terapan. Pencapaiannya ini menunjukkan bahwa Rifky berhasil mempelajari machine learning hingga ke tingkat mahir.
Buat Model Machine Learning untuk Membaca, Lalu Raih Beasiswa ke Kanada
Selepas lulus dari IDCamp, Rifky merasa pengetahuannya mengenai machine learning dan AI cukup meningkat. Oleh karenanya, ia tertarik untuk meneliti teknologi AI yang bisa membantu teman-temannya di sekolah mendapatkan informasi dari suatu bacaan dengan lebih cepat. Hal ini mendorong Rifky membentuk sebuah tim yang kemudian ikut serta dalam Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI).
KoPSI sendiri diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), di bawah naungan Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Di dalam lomba ini, Rifky dan timnya membuat sebuah penelitian yang berjudul “Teman Belajar: Asisten Digital Siswa/i SMAN 28 Jakarta dalam Membaca”. Penelitian ini kemudian diaplikasikan pada web app sederhana dengan teknologi AI yang dapat mengekstrak informasi di dalam teks.
“Di lomba ini, aku berhasil dapet medali perak, terus dapet undangan buat ikut Beasiswa Indonesia Maju. Kalau aku nggak ikut IDCamp sebelumnya, aku rasa, pengetahuanku di bidang AI akan masih sangat terbatas.”
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, setelah menuai prestasi pada tahun 2021, Rifky menerima undangan untuk mendaftar Beasiswa Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh institusi yang sama, Puspresnas, di tahun yang sama. Lagi-lagi, kecakapan Rifky di bidang machine learning membuatnya berhasil meraih beasiswa yang akan membiayai studi S1-nya secara penuh di Fakultas Sains di The University of British Columbia, Kanada, di tahun ini. Rencananya, di tahun keduanya nanti, Rifky ingin mendalami bidang Computer Science.
Bisa berkuliah S1 di luar negeri dengan bantuan beasiswa penuh adalah sesuatu yang tak pernah Rifky rencanakan sebelumnya. Cita-cita utamanya adalah menjadi seorang peneliti di bidang ilmu komputer yang kelak memberikan sumbangsihnya pada dunia teknologi Indonesia melalui penelitiannya.
“Hal yang bisa aku petik dari perjalanan belajarku di IDCamp hingga aku bisa seperti sekarang adalah untuk nggak takut menghadapi eror. Justru, eror adalah teman baik seorang engineer. Tanpa eror, kita akan kesulitan nemuin masalah dalam sistem pengkodean yang kita buat.”
Melalui perjalanan Rifky yang mulanya punya keterbatasan sumber daya hingga akhirnya dapat meraih salah satu cita-citanya, kita dapat belajar bahwa kesungguhan dalam berproses akan membuahkan hasil yang amat baik. Rifky telah membuktikan sendiri bahwa ketekunannya telah mengantarkan ia pada kesempatan belajar di benua Amerika dengan bantuan beasiswa. Kelak, Rifky akan pulang ke tanah air untuk memberikan sumbangsihnya pada kemajuan teknologi di Indonesia.
Oleh karenanya, untuk bisa mengikuti jejaknya dalam mengukir prestasi di bidang teknologi dan pendidikan, Rifky mengajak teman-teman sebayanya ikut serta dalam program IDCamp. Seperti yang sudah Rifky lakukan, semangat dan minat yang kita punya haruslah dipupuk sedari dini.
Di tahun keempat pelaksanaannya, beasiswa IDCamp 2022 kembali diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison dengan 8 opsi learning path yang akan memberikan puluhan ribu beasiswa belajar coding untuk calon developer sukses Indonesia tanpa batasan usia. Sejak tahun 2019 hingga 2021, IDCamp sudah menghasilkan setidaknya 23.908 developer tersertifikasi serta kisah-kisah sukses para lulusannya seperti Rifky. Pendaftaran beasiswa IDCamp 2022 telah dibuka mulai dari tanggal 27 Mei hingga 4 September 2022. Kunjungi idcamp.ioh.co.id untuk informasi selengkapnya.