3 Tips dari Anak Desa: agar dapat Tawaran Kerja di Unicorn saat Masih Kuliah
Anak desa petani ini telah lama bercita-cita kerja di unicorn. ”Mimpi nggak ya?” gumam Emrycho C J Simanungkalit (21 tahun) dalam hati. Ternyata mimpi bukan sekadar mimpi. Anak desa Tapian Nauli, Sumatera Utara, ini membuktikan tekad kuatnya. Perjuangan 4 tahunnya berbuah manis. Per Agustus 2020 mendatang Emrycho mulai menempati karir idamannya: Software Engineer di Gojek.
Apa saja 3 tips agar dapat tawaran kerja di unicorn saat masih kuliah ala Emrycho? Mari kita simak.
3 Tips agar dapat Tawaran Kerja di Unicorn
#1 Jadi Expert di Bidang Programming Pilihanmu
Programming itu ada banyak spesialisasinya. Pilih 1 saja kamu mau belajar jadi expert di bidang apa dan tekuni itu.
Emrycho berasal dari desa yang terletak 260 km alias 6 – 7 jam via perjalanan darat dari pusat kota Medan. Saat mulai suka dunia IT di bangku SMA, ia coba-coba belajar ngoding di warnet atau pakai laptop orang tua.
Lulus dari SMAN 1 Siborong borong, dengan tekad bulad untuk jadi developer, ia mantap hidup merantau. Anak sulung dari 5 bersaudara ini lanjut kuliah S1 Informatika di Institut Teknologi Del, Sumatera Utara. Di sana ia jadi kian termotivasi saat dosen di kampus bilang: pilihan karir developer bisa membantu kehidupan manusia, misalnya lewat membangun aplikasi. “Meski anak kampung, gak mau sia-siakan waktu dan kesempatan. Harus belajar,” tegasnya. Keluarga dan ayahnya yang berprofesi sebagai guru pun, sangat mendukung
Meski bersemangat, awalnya Emrycho bingung: mau fokus di bidang apa? Tiada tempat bertanya. Di SMA dan kampungnya dulu, tak ada seorangpun kenalan yang berprofesi di bidang IT. Di desanya, Tapian Nauli, kab. Tapanuli Utara, mayoritas penduduk mencari nafkah sebagai petani padi.
Lalu bagaimana caranya menetapkan fokus belajar? Ia membenamkan diri di perpustakaan kampus selama 3 semester awal. Layaknya mesin pindai, ia mengulik bidang web, android, dan backend satu demi satu. Ia baca dan praktikkan materi online temuannya. Namun, saat ngoding dan stucked, ia tak tahu harus bertanya pada siapa. Library di youtube / portal belajar lainnya kerap obsolete alias usang.
Dengan basic pemrograman Android yang bisa dibilang minim, tahun 2017 ia berkenalan dengan alur belajar android di Dicoding.
“Di Dicoding belajarnya step by step, library-nya up-to-date. Kalau ada eror, nggak bingung.”
(Emrycho)
Keseriusannya belajar terbukti. Mahasiswa semester 8 ini jadi salah satu lulusan terbaik dari kelas Belajar Fundamental Aplikasi Android. Karena itulah kami mengundangnya jadi salah seorang expert reviewer di kelas Android hingga kini. Apa manfaat baginya?
“Jadi Android reviewer Dicoding, saat menilai submission peserta saya jadi lihat pattern yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Jadi terbiasa mengasah skill ngoding sendiri.”
(Emrycho)
#2 Pahami dan Persiapkan Diri untuk Proses Seleksi
Setiap unicorn punya alur seleksi sendiri-sendiri. Pastikan kamu memahaminya. Jika sudah paham, kamu bisa mempersiapkan diri untuk setiap tahapannya.
Emrycho sendiri berkesempatan mengikuti Campus Hiring dari Gojek yang waktu itu diadakan di region Medan. Begini langkah-langkah seleksi developer via Campus Hiring tersebut.
-TAHAP 1 Seleksi: Screening
Di sini ada tes coding di mana peserta harus menyelesaikan Basic Programming Aptitude. Tujuannya mengukur Mental Code Simulation, Debugging, dan Coding skills menggunakan bahasa pemrograman C ++, Java, Python, Ruby, PHP, dan Javascript.
Di sini kamu akan mendapat problem statement yang memiliki seperangkat aturan. Bacalah baik-baik. Sistem akan menilai skill-mu berdasarkan problem yang berhasil kamu pecahkan. Nilai ini kemudian akan digunakan menjadi pertimbangan untuk lanjut ke screening CV. Itulah sebabnya, kerjakan tes ini sebaik mungkin agar kesempatan CV-mu dilirik, makin besar.
Pada tes ini kamu tak harus menguasai semua jenis bahasa pemrograman, melainkan kemampuan problem solving. Kamu diminta membangun algoritma yang sesuai untuk permasalahan yang diberikan.
Harap ingat bahwa bahasa pemrograman hanyalah media. Hal yang paling krusial adalah kemampuan untuk menciptakan logic/algoritma yang paling optimal. Kamu juga diharapkan untuk mampu menemukan kesalahan dari sebuah program. Setiap soal memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, mulai dari mudah hingga sulit.
“Saya sendiri tidak bisa menyelesaikan semuanya, untuk itu jangan takut untuk mencoba,” kenang Emrycho. Dari 400+ peserta dari regional Medan mengikuti tes ini, hanya sebanyak +/-20 orang (7 %) di antaranya, termasuk Emrycho, yang berhasil lulus ke tahap berikutnya.
-TAHAP 2 Seleksi: Pair programming
Di tahap ini kamu akan ditantang untuk menyelesaikan masalah lewat programming bersama Engineer Gojek.Poin yang dinilai: pendekatan untuk menyelesaikan masalah, coding style, kenyamanan kamu saat diskusi mendalam seputar desain, tools, dan teknik.“Di tahap ini keaktifan kamu akan sangat dinilai,” ujar Emrycho. Dari 20an orang, hanya 3 orang peserta yang lulus di tahap ini dan lanjut ke Technical Interview.
Tips:
Utarakan semua yang ada dalam pikiranmu, jelaskan setiap langkah yang akan kamu ambil, mengapa, bagaimana, kamu juga boleh memvalidasi pemikiran kamu dengan menanyakannya kepada pair-mu. Hal ini akan membantu pair kamu (Engineer Gojek) untuk memahami bagaimana kamu menyelesaikan sebuah problem dan juga kemampuan dalam menyampaikan ide-ide yang kamu miliki.
-TAHAP 3 Seleksi: Technical interview
Seperti technical test umumnya, tahap ini merupakan salah satu tahap yang mengharuskan kamu untuk mempersiapkannya matang-matang, bahkan sangat matang, pahami semua experience/project yang tertera di CV/resume kamu. Setiap orang akan mendapat pertanyaan yang berbeda-beda tergantung pengalaman yg tertera di CV/resume kamu.
Contohnya, resume Emrycho lebih terkonsentrasi pada Android Development, sehingga ia ditanyakan hal-hal terkait Android. Persiapkan diri untuk kemungkinan pertanyaan tak terduga. Perkuat kemampuan data structure, algorithm dan live coding/paper/whiteboard test.
Pada tahap ini, hanya 2 orang peserta yang lulus ke tahap akhir yaitu Raising Bar.
Tips :
Berlatih lah dengan partner kamu dengan membuat simulasi technical interview. Ada banyak referensi terkait hal ini. Silakan googling atau menonton video YouTube. Sangat disarankan untuk membaca buku “Cracking the Coding Interview,” karena materi pada buku ini akan sangat membantumu dalam Technical Intervie
-TAHAP 4 Seleksi: Raising Bar
Raising bar adalah tes terakhir yang menentukan apakah kandidat sesuai atau tidak. Di tahap ini kandidat akan bertemu dengan para petinggi / leads dari Gojek. Poin yang dinilai adalah kesesuaian kandidat dengan culture kerja team di Gojek, penyesuaian antara aspirasi dan ekspektasi antara Gojek dan kandidat. Jika cocok, maka langsung direkrut.
Tips:
Sama halnya dengan technical interview, sebaiknya lakukan simulasi dengan partner kamu. Tetap tenang dan jangan takut/gugup walau akan di interview langsung oleh para petinggi/leads di Gojek. Biasanya pada tahap ini akan lebih berfokus pada culture fit, tergantung pada sang bar raiser (interviewer) kamu. Tetap persiapkan diri untuk kemungkinan pertanyaan tak diduga, seperti logical question atau mungkin conceptual skill. Perdalam konsentrasi kamu (e.g: Android) dan baca kembali buku “Cracking the Coding Interview.”
#3 Aktif Berkomunitas
Banyak-banyaklah aktif dalam komunitas untuk mendongkrak jiwa kepemimpinan dan pengalaman kerja dalam tim. Ini sangat bagus untuk portfolio.
Emrycho memulainya dengan aktif di Google Developers Students Club 2018/2019 chapter Institut Teknologi Del. Di DSC ia betanggung jawab sebagai Lead.
Sebagai Expert Reviewer Dicoding sejak 2018, Emrycho juga aktif bertugas memeriksa tugas peserta kelas Android.
Selain itu, Emrycho juga dipercaya sebagai fasilitator (online) bagi peserta Google Developer Kejar 2019 dan IDCamp 2019. Sebagai mentor, ia berhasil membantu 20 orang peserta GDK dan IDCamp 2019 dalam tim-nya untuk lulus dari kelas Belajar Aplikasi Android Fundamental.
Terakhir, Emrycho ikut serta sebagai pemateri / local champion di Lintas Arta Developer Talk Show di kota Medan.
Apa inti dari tips ke-3 ini? Aktif berkomunitas, artinya kita aktif berbagi. Semakin banyak yang kita bagi, semakin banyak yang kita dapat.
“Saya anak kampung. Tapi saya khusus mendedikasikan waktu saya untuk belajar ngoding. Dengan belajar Dicoding, saya belajar untuk nggak asal coding. CV saya pun jadi bagus. Jadi percaya diri.”
(Emrycho)
Terima kasih Emrycho untuk semua tips darimu. Selamat memulai kerja di unicorn pada Agustus mendatang ya. Semoga sukses!
3 Tips dari Anak Desa: agar dapat Tawaran Kerja di Unicorn saat Masih Kuliah – end
Baca juga cerita lain dari lulusan kami di Dicoding Story. Atau simak cerita inspiratif lainnya berikut ini:
- Bangkit dari Keterpurukan dengan Belajar Android
- Sertifikasi: Bekal Utama Raih Karir Developer
-
Guru SMK dengan Sertifikasi Programming yang Luar Biasa: “Biar Siswa Cinta Ngoding”